B. Melakukan Presentasi
Setelah Anda melakukan persiapan presentasi sebaik-baiknyanya, tibalah saatnya Anda melakukan presentasi. Beberapa hal penting dalam pelaksanaan presentasi adalah :
Mampu memikat atau menarik perhatian audien disaat awal penampilan
Kemampuan ini harus kita miliki, karena persepsi awal para pendengar akan berpengaruh terhadap perhatian mereka selama kita membawakan presentasi atau berpidato. Kemampuan ini sangat diperlukan misalnya pada situasi dimana jika pada saat kita naik panggung atau mimbar perhatian para pendengar tidak terfokus pada kita.
Beberapa teknik untuk menarik perhatian di awal adalah menggunakan salam pembuka yang tidak biasa orang lakukan, misalnya menggunakan kata SEMANGAT PAGI secara lantang pada jam berapapun acara dimulai. Ketika orang menjawab selamat siang misalnya, maka bisa Anda jelaskan makna semangat pagi tersebut. Teknik kedua adalah dengan memberikan humor segar yang ada hubungannya dengan materi yang akan kita sampaikan. Teknik ketiga adalah dengan menceritakan sesuatu tentang daerah tempat acara berlangsung, khususnya sesuatu yang tidak banyak diketahui orang namun Anda ketahui.
Mampu mengatasi nervous/grogi atau takut
Bagi Anda yang jarang atau bahkan belum pernah berbicara di depan orang banyak, seringkali timbul rasa was-was, grogi dan tidak percaya diri. Sebenarnya perasaan tersebut wajar dimiliki oleh setiap orang, bahkan oleh orang yang sudah terbiasa presentasi atau pidato. Yang harus dilakukan adalah konsentrasi dengan tujuan Anda presentasi atau pidato, katakan dalam hati Anda “Aku Bisa” secara berulang-ulang, anggap saja bahwa Andalah orang yang paling tahu pada tema yang akan dibawakan dan timbulkan kepercayaan diri yang tinggi. Penampilan yang baik dalam hal pakaian, peralatan dan sikap yang meyakinkan adalah beberapa teknik untuk menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi. Ketika nama Anda disebut oleh Mc maka timbulkan rasa bangga dan rasa nyaman terhadap perasaan Anda pada saat itu.
Menjelaskan batasan tema dan waktu serta hasil yang akan diperoleh pendengar setelah mendengar presentasi atau pidato kita
Hal ini juga penting untuk meningkatkan perhatian dan konsentrasi pendengar karena mereka sudah tahu jam berapa presentasi akan berakhir serta hal-hal yang akan diperoleh.
Sebagai contoh kita mengatakan sebagai berikut “para hadirin yang terhormat, dalam waktu setengan jam ke depan, saya akan menjelaskan bagaimana cara menanam bunga yang baik sehingga setelah Anda mengikuti presentasi ini, Anda bisa langsung praktek menanam bunga di rumah masing-masing.
Mengucapkan kata-kata dengan mantap.
Suara yang mantap/bertenaga sangat penting dan dibutuhkan untuk kesuksesan sebuah presentasi atau pidato agar pesan tersampaikan dan mampu menarik perhatian pendengar.
Pemilihan kata dan pemotongan kalimat yang tepat
Pemilihan kata harus tepat sesuai dengan situasi yang terjadi dalam sebuah presentasi. Hendaknya kita juga menggunakan bahasa yang sesuai dengan mayoritas pendengar.
Pemotongn kalimat harus diantara frasa tidak boleh memotong sebuah frasa. Untuk mengingatkan, frasa adalah kata atau kelompok kata yang membentuk sebuah arti tertentu. Contoh pemotongan yang tepat adalah : sebelum menanam bunga-Anda persiapkan terlebih dahulu-tanaman bunga-pot-tanah-dan pupuk kandang. Coba Anda ucapkan kalimat di atas dengan memotong bukan pada tanda strip yang benar, pasti akan terdengar tidak enak dan menimbulkan kerancuan arti.
Perhatikan bahasa tubuh (body language) dan gesture AndaBahasa tubuh adalah cara komunikasi non verbal untuk menyampaikan pesan, informasi atau mengekspresikan diri kita melalui gerakan tubuh kita, Ardi (2008). Contoh bahasa tubuh adalah mengangguk tanda setuju, menggeleng tanda tidak mau dan lain-lain. Hal ini sangat penting pada saat presentasi, jangan sampai kita menggunakan bahasa tubuh yang tidak tepat.
Gesture adalah gerakan tubuh alami/spontan yang sering kali tidak kita sadari. Contohnya adalah bagaiman cara kita berjalan, perilaku alat-alat tubuh. Sebagai pedoman, sikap kaki yang tepat untuk laki-laki adalah dalam posisi kaki kanan dan kiri sejajar dengan jarak 15 – 30 cm dan kaki terbuka 90o. untuk wanita posisinya adalah kaki kanan mundur selangkah dan menjadi tumpuan badan, kaki terbuka 75o. Sikap tangan yang benar berawal dari posisi dasar, yaitu seperti berdoa dengan tangan di depan dada sejajar. Semuga gerakan berawal dari situ dan kembali dengan posisis semula, jangan sampai tangan Anda bergerak liar.
Sikap tangan yang harus dihindari diantaranya tangan dimasukkan ke saku karena ini terkesan Anda tidak serius, menunjuk ke pendengar karena ini tidak sopan, garuk-garuk kepala atau (maaf) pantat karena ini terkesan menjijikkan. kontrol terhadap gesture ini harus dilatih, karena terkadang hal ini sudah merupakan kebiasaan yang tidak kita sadari.
Ekspresi yang sesuaiSetelah Anda mengucapkan kata-kata dengan jelas mantap, dilengkapi dengan bahasa tubuh dan olah kata yang benar, akan lebih mantap lagi jika didukung dengan ekspresi yang sesuai, pasti pendengar akan semakin perhatian kepada Anda. Ekspresi ini juga berfungsi sebagai media komunikasi dengan pendengar, ketika Anda menyampaikan pidato atau mempresentasikan sesuatu yang menyenangkan , maka ekspresi kita juga harus ikut gembira demikian juga sebaliknya. Tentu tidak tepat misalnya jika kita berpidato menyampaikan ucapan selamat dalam acara wisuda namun Anda melakukannya dengan raut wajah yang muram. Ekspresi senang yang kita munculkan merupakan tanda bahwa kita ikut senang atas diwisudanya seseorang tersebut.
Closing (penutup) yang kuat
Closing sangat penting fungsinya, seluruh presentasi kita di depan, tidak akan berarti banyak jika kita tidak melakukan closing yang tepat. Closing harus berisi kesimpulan, penguatan tema presentasi dan dorongan untuk melakukan sesuatu sehingga pendengar termotivasi. Tanda closing yang berhasil adalah pendengar memberikan tepuk tangan meriah dan panjang ketika kita mengakhiri presentasi.
Demikian beberapa hal mengenai Teknik Presentasi, yang perlu Anda yakini bahwa setiap orang bisa melakukan presentasi dengan baik, asal mau berlatih dan praktek melakukannya.
Sumber utama penulisan :
pengalaman penulis dan buku “Public Speaking Skill Training” dari Ir. Ardi Nugroho.
0 komentar:
Posting Komentar