Pages

MENGATASI SITUASI SULIT PADA SAAT PRESENTASI


Pada waktu presentasi, kadang-kadang terjadi hal yang tidak terduga atau tidak direncanakan. Keadaan tersebut bisa mengganggu presentasi yang sedang kita lakukan, oleh karena itu kita harus pandai menyikapi berbagai keadaan tersebut sehingga presentasi tetap berlangsung atau jika harus dihentikan, konsentrasi audien tetap terjaga dan situasi bisa kita kendalikan.

Beberapa situasi sulit yang mungkin, akan atau pernah kita hadapi pada saat presentasi diantaranya :
1.       Listrik mati.

Aliran listrik mati memang harus membuat presentasi dihentikan apalagi jika memakai laptop dan proyektor. Sesaat setelah mati, Anda harus segera kuasai keadaan dengan membuat lelucon untuk tetap menjaga perhatian audien kepada anda, lelucon itu misalnya : “hayo pasti ada diantara anda yang belum bayar listrik, hayo pasti ada yang belum mandi” dan lain-lain.

Jika ditunggu belum hidup juga, biarkan panitia mengatasi keadaan dan anda sebagai presenter segera lakukan tanggap darurat, yaitu ajak peserta mengingat kembali apa yang sudah anda sampaikan. Kata-kata yang bisa kita ucapkan adalah “ baiklah, dalam keadaan yang gelap kita akan lebih tajam mengingat, jadi siapa yang bisa mengatakan apa yang sudah kita bicarakan tadi ;  baiklah hadirin semua, coba kita ingat bersama apa saja yang sudah kami sampaikan tadi” dan lain-lain. Bisa juga anda langsung membuka sesi diskusi, sehingga situasi tetap dalam kendali anda.

2.       Sound system mati.

Keadaan darurat ini juga bisa mengganggu, khususnya jika ruangan besar dan peserta banyak. Kita tetap harus bisa mengendalikan situasi, dengan tetap berbicara,  biarkan panitia membetulkan kerusakan yang terjadi, jika terlalu lama mati, kita minta megaphone atau jika memang tidak ada sama sekali, kita memakai modal dasar kita yaitu berbicara dengan suara yang sekeras-kerasnya namun tetap berintonasi yang baik.

3.       Ada peserta yang ngeyel atau mendebat kita tanpa mau mengalah.

Lebih baik tidak kita layani dengan cara yang sopan dan tetap menjaga kewibawaan kita. Kata yang bisa kita sampaikan adalah “ saya menghargai pendapat anda, semua tergantung dari sudut pandang mana kita melihat, setelah selesai acara kita bisa diskusikan hal itu lebih lanjut dan materi akan kita lanjutkan, kasihan peserta lain hanya mendengarkan diskusi kita padalah masih banyak hal yang perlu saya sampaikan, sekali lagi terima kasih atas argument anda yang luar biasa, kepada para peserta mohon tepuk tangan untuk Bapak xxxx. Cara seperti itu tidak meremehkan dan anda pun tetap berwibawa di hadapan audien.

4.       Banyak peserta mengantuk atau ada yang mengobrol sendiri.

Kedua hal itu bisa terjadi karena factor peserta (kurang tidur, ketemu teman lama, ada masalah) atau karena factor kita (presentasi kurang menarik, suara kurang keras, topic tidak menarik). Jika penyebabnya karena kita sebagai presenter, maka kita harus segera memperbaiki dengan suara yang lebih keras, mobilitas/pergerakan yang mengcover seluruh panggung, luncurkan joke atau lelucon yang menggugah dan lain-lain. Jika penyebabnya karena factor peserta, maka bisa kita atasi dengan langsung memberikan pertanyaan atau minta pendapat kepada peserta yang mengantuk atau mengobrol sendiri tersebut.

Jika mayoritas peserta mengantuk karena kita mengisi rangkaian sesi training dimana waktu presentasi kita setelah sesi lapangan, sehingga peserta lelah dan mengantuk, maka kita atasi dengan mengajak mereka berdiri, minta panitia memutarkan music yang menggugah dan ajak semua peserta menari mengikuti alunan music, atau ajak semua peserta melakukan tepuk tangan dengan irama tertentu.

Demikianlah beberapa situasi darurat yang bisa mengganggu presentasi kita dan kiat-kiat mengatasinya. Masih banyak hal yang tidak terduga yang sangat mungkin terjadi,  yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengatasi sehingga presentasi tetap berlangsung. Dengan sering kita melakukan presentasi, maka akan terbiasa dan tanggap terhadap berbagai situasi yang buruk dan terbiasa pula mengatasinya. Jadi tetaplah semangat melakukan presentasi.

1 komentar:

Eka Irianta mengatakan...

tulisannya inspiratif, kami tunggu selanjutnya

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010. Blogger templates by Bloggermint